Meramu Jamu Kunyit Asam

Assalamu'alaikum Wr.Wb
    Perkenalkan saya A'isyah Nurus Salamah dari kelas XI IPS 3. Dalam blog kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang meramu jamu kunyit asam di bulan ramadhan, sekaligus guna mengikuti pembelajaran mapel Sosiologi. Sebelum itu akan saya jelaskan sejarah jamu kunyit asam. 
    Jamu Kunir asem dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid. 
   Meskipun saya sering mengonsumsi jamu ini tetapi saya tidak tahu bagaimana proses pembuatannya, maka dari itu saya akan berbagi sedikit mengenai pengalamanku dalam proses pembuatan jamu kunyit asam. 
   Jum'at 30 April 2021 kemarin saya telah diberikan tugas untuk membuat jamu. Paginya saya segera membuat tugas tersebut guna untuk melengkapi nilaiku dan mencari pengalaman mengenai cara pembuatan jamu yang telahku pilih dan sering saya konsumsi. Dalam membuat jamu ini perlu kesabaran khusus. Berbeda dengan biasanya kita hanya bisa mengonsumsi jamu ini dengan cara membeli langsung dipasar atau penjual gendong, ini merupakan pengalaman pertamaku dan aku sangat bangga karena dapat membuatnya apalagi dalam bulan puasa aku dapat meminumnya untuk menu pembuka dalam berbuka yang dapat mengembalikan energi kita dan tentunya tubuh menjadi lebih ringan tidak pegal-pegal setelah meminumnya.
   Jamu kunyit asam selain mempunyai manfaat untuk memperlancar haid, dan membuat badan menjadi lebih ringan juga dapat membuat badan menjadi kurus atau dapat digunakan untuk diet ibuku yang mengatakannya. 
    Pembuatan jamu ini sangatlah mudah hanya memerlukan kunyit, asam Jawa, gula Jawa, dan sedikit garam. Proses pembuatan dan alat yang digunakan juga masih tradisional yaitu dengan memarut kunyit (dideplok) kemudian direbus bersamaan bahan lainnya. Untuk meminumnya kita harus menyaringnya terlebih dahulu menggunakan saringan (dapat juga dengan kain kecil) agar ampasnya tidak ikut diminum. Agar menciptakan rasa yang pas diperlukan racikan yang seimbang, karena bila kebanyakan kunyit maka rasanya akan menjadi pahit, seperti proses pembuatanku kemarin. Tidak masalah karena itu pengalamanku pertama kali dalam membuat jamu dan itu wajar setiap orang juga pasti gagal dalam percobaan pertama.
   Itulah pengalaman pertamaku dalam membuat jamu, cukup sekian mohon maaf apabila ada kesalahan dan ketidak nyamanan dalam proses pembuatan jamu kunyit asam yang telah saya berikan
See you next time guys.......🖐️🖐️
Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Silsilah Keluargaku

Gambar
Assalamu'alaikum Wr.Wb.         Ok guys bertemu lagi dengan saya. Dalam blog sebelumnya aku sudah memperkenalkan diri dan menceritakan kisah singkat mengenai perjalanan hidupku. Nah kali ini aku akan menceritakan sekilas mengenai silsilah keluargaku. Ok langsung saja tanpa bosa basi y guys😂.         Saat aku tanya mengenai silsilah keluargku ayah dan ibuku tidak mengetahui siapa para kakek dan buyutku, karena para kakek buyutnku sudah meninggal ketika mereka belum lahir. Disini dalam silsilah keluargaku hanya tertulis hingga buyutku saja karena mereka hanya mengenal buyutku doang. Aku mempunyai kakek dan nenekku dari ayah yaitu Alm. Karmin dan Almh. Masri. Sedangkan kakek dan nenekku dari ibu yaitu Alm. Raki dan Solikhatun.        Kini aku tinggal mempunyai satu nenek yaitu dari ibuku yang bernama Solikhatun. Usia nenekku sekarang akan memasuki 1Abad (100 tahun). Beliau masih sehat dan kini tinggal di desa sumberan bersama tanteku.         Kemudian aku akan menyebutkan
Baca selengkapnya

Perjalanan hidupku

  Namaku A'isyah Nurus Salamah. Saya duduk di bangku SMA tepatnya di kelas XI IPS 3. Aku lahir di Rembang, 6 Juni 2004. Saya anak terakhir dari 6 bersaudara. Aku mempunyai 4 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan. Dua kakak laki-lakiku dan 1 kakak perempuanku telah menikah. Sedangkan 1 kakak laki-lakiku masih bujang dan yang satu baru lulus SMA tahun ini dan akan melanjutkan kuliah tahun depan. Aku tinggal di Tajen RT 03 RW 02.          Dalam blog kali ini aku akan bercerita tentang perjalanan hidupku.  Ayahku sudah berhenti bekerja sejak aku masih dibangku SD kelas 5. Beliau berhenti  bekerja setelah pensiun dari perangkat desa. Setalah ayahku berhenti bekerja ibukulah yang menjadi tulang punggung keluargaku. Ibuku mendirikan usaha warung makan kecil-kecilan yaitu berjualan Lontong Sambal tahu dan nasi sayur diterminal pasar pamotan saat malam hari.          Setiap jam 5 sore hingga jam 10 malam aku dan kakakku yang baru lulus SMA selalu membantu ibuku untuk berjualan. Aku merasa s
Baca selengkapnya

Tumis Daun Pepaya Ala Keluarga Raekanah

Gambar
                   Hello sahabat sekalian, bertemu lagi diblogku kali ini dengan tema "Memasak Masakan Kesukaan Keluargaku". Tumis memang makanan yang sudah terbiasa untuk didengar, namun kali ini aku ingin berbagi sedikit informasi agar pengetahuan kita lebih luas. Pastinya kita semua sudah tau kalau setiap keluarga memiliki cara memasak yang unik, dan resep masakan yang berbeda dengan yang lainnya meski dengan menu yang sama. Ibuku sangat senang membuat olahan bahan masakan dari daun pepaya seperti buntil daun pepaya dengan isi botok, sayur daun pepaya, dan pastinya tumis daun pepaya kesukaan keluargaku. Meski hanya tumis daun pepaya keluargaku makan dengan lahap dan pastinya memiliki manfaat yang bagus bagi kesehatan tubuh. Untuk itu kita harus menjaga pola makan kita apalagi pada masa pandemi ini. Tumis daun pepaya memang jarang ditemukan di rumah makan maupun restoran tetapi kita dapat mencicipi masakan yang tak jauh beda dengan masakan resto. Khasiat daun pe
Baca selengkapnya